SELAMAT DATANG

Terima Kasih Atas Kunjungannya

Sabtu, 30 Januari 2010

Nuansa 100 pulau


Kabupaten Sumenep merupakan satu dari empat kabupaten ujung timur pulau Madura yang memiliki karakteristik tersendiri. Ada 126 pulau ,terdiri : 48 pulau berpenghuni, 78 pulau tak berpenghuni, 104 pulau memiliki nama, dan 22 pulau tanpa nama.
Secara geografis kabupaten Sumenep memiliki dua bagian. Daratan seluas 1.146.927.065 km2 (54,79 %) terbagi atas 18 kecamatan, yakni : Ambunten, Bluto, Batu putih, Batang-batang, Batuan, Dasuk, Dungkek, Guluk-guluk, Ganding, Gapura, Kota Sumenep, Kalianget, Lenteng, Manding, Pragaan, Pasongsongan, Rubaru, Saronggi.
Sementara Luas kepulauan, 946.530.508 km2 (45,21%) terbagi atas 9 kecamatan, yakni: Arjasa, Gayam, Giligenting, Kangayan, Masalembu, Nunggunung, Raas, Sapeken, Talango.
Gugusan pulau di kabupaten ini, yang terjauh/ paling utara adalah pulau Karamian kec. Masalembu yang berjarak 151 mil laut dari pelabuhan kalianget, lebih dekat ke wilayah Kalimanta Selatan. Paling timur, adalah pulau Sakala kec. Sapeken yang berjarak 165 mil laut dari pelabuhan kalianget, lebih dekat ke pulau Sulawesi.

Natur Kultur


Masyarakat pulau Sepanjang memiliki keanekaragaman natur maupun kultur yang unik. Potensi alam berupa flora dan fauna di pulau itu pernah mengalami masa kejayaan, terutama dikenal akan hasil hutan berupa kayu jati, namun kini keberadaan mulai menipis akibat ulah manusia yang kurang bertangung jawab terhadap kelestarian alam. Melihat kandungan alam yang besar, sebuah perusahaan minyak dan gas yakni Kangean Energi Indonesia (KEI) melakukan eksplorasi di pulau itu. Disamping bertujuan dapat menyerap tenaga kerja setempat, juga belajar secara bersama-sama bagaimana mengelola hasil alam yang bermamfaat dan berhasil guna demi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat banyak.
Masyarakat di pulau Sepanjang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan petani serta memiliki adat istiadat Sundrang yakni disaat seorang calon suami akan meminang calon istri, maka besarnya finansial yang akan diberikan (red: cendera mata) ditentukan oleh pihak calon mertua perempuan. Dalam pandangan budaya, ada plus minus terhadap tradisi semacam itu. Sisi positif, agar perkawinannya terlihat begitu sakral dan tak mudah bagi suami mempermainkan istrinya. Sedangkan sisi negatifnya, apabila pihak calon suami tidak mampu dengan permintaan calon mertua perempuan, maka calon suami mengambil jalan pintas mengajak calon istri kawin lari.
Rumah adat masyarakat Sepanjang mayoritas rumah panggung yang terbuat dari kayu, sementara bahasa sehari-hari yang digunakan ada tiga bahasa yakni Bahasa Bajo, Mandar dan Kangean.

Nasibku di Sepanjang


Sepanjang adalah nama sebuah desa dan pulau di wilayah kecamatan Sapeken. Wilayah kecamatan ini, terdapat 19 pulau, baik yang berpenghuni maupun tak berpenghuni. Andaikan para abdi negara yang bertugas di tempat seperti itu dapat tunjangan daerah terpencil,mungkin rasa keterbatasan dapat terobati. Mengapa?, perjalanan yang begitu panjang, membuat biaya operasional dan biaya hidup sehari-hari membengkak. Sandang, pangan dan BBM yang merupakan kebutuhan sangat vital di kepulauan masih disuplai dari daratan. Ironisnya, disaat cuaca buruk datang, tak satupun armada pelayaran berani menantang ganasnya gelombang besar disertai badai angin. Sedangkan stok pangan kian menipis. Tak heran, dalam kondisi demikian, penduduk setempat untuk dapat bertahan hidup, terpaksa pagi makan ketela sore makan ubi kayu. Aneh memang, di era globalisasi masih terdapat kehidupan masyarakat yang mengalami nasib seperti itu. Namun semangat “ abantal omba’ asapo’ angin “ tak pernah menyurutkan niat para pahlawan tanpa tanda jasa itu untuk memajukan dunia pendidikan di pulau itu, kendati berbagai akses masih mengalami berbagai kendala.
Untuk menuju ke Sapeken, dapat pula melalui jalur Banyuwangi dan Singaraja. Karena dua tempat itulah secara geografis lebih dekat ke pulau Sepanjang, kendati bukan merupakan bagian dari kabupaten Sumenep.

Tentang Saya


Lulus Penilaian Seleksi Tenaga Potensial (PSTP) tahun 2006 untuk menjadi Calon Kepala Sekolah SMP, ternyata harus menunggu selama 4 tahun. Terhitung 4 Oktober 2009 dipromosikan sebagai Kepala UPT di SMP 3 Sapeken, sebelumnya pernah memiliki pengalaman malang melintang di dunia jurnalis. Tercatat beberapa media Jatim seperti: Teropong, News Indonesia, Investigasi, Tabloid Info, Kama Satria, Gerbang Indonesia dll. Sementara di dunia LSM bergerak di kajian pendidikan.
Di usia kepala empat lebih ini, saya lebih fokus di dunia pendidikan, karena lewat dunia ini akan tercipta SDM yang handal berguna bagi nusa dan bangsa. Entah ke depan ,kepercayaan apalagi yang harus saya emban. Sebagai abdi negara yang baik, amanah harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab, semoga!.
Masa SD Hingga Pasca Sarjana
Kendati anak pertama, saya pernah mengalami hidup keprihatinan dan kerja keras. Selama menempuh pendidikan dari SD sampai SMA, tak pernah memiliki sepeda motor. Hingga saya selalu berangan-angan suatu ketika ingin hidup layak agar apa yang diinginkan dapat tercapai, tentu semua ini dapat diraih hanya dengan belajar dan semangat yang tinggi. Tahun 1980, saya tamat dari SDN Aengbajakenek I, tahun 1983 tamat SMP 1 Saronggi dan SMA Pesantren Sumenep tamat tahun 1986. Ditahun yang sama, saya diterima di IKIP Malang (kini UM) D2 Seni Rupa hingga tahun 1988. Disamping sebagai PNS, pada tahun 1997 melanjutkan ke UNIPA Surabaya dan lulus strata satu tahun 2001. Tahun 2006 saya mendapatkan sebuah anugerah Lulus PSTP,tahun berikutnya lulus Sertifikasi Profesi sampai dengan menerima Penghargaan Lencana Panca Warsa dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Kini pada tahun 2009 sedang melanjutkan di strata dua Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Mantan Jurnalis, meniti karir sebagai PNS
Dari desa hijrah ke Kota
Lahir dalam keluarga sederhana di desa Aengbajaraja Kec. Bluto pada tanggal 5 Agustus 1967. Adalah anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Matsuri dan Sumiana (keduanya telah alm). Mengawali karir sebagai Guru di SMP 1 Ambunten pada bulan Maret 1989. Melajang tak berlangsung lama, tanggal 10 Oktober 1992 saya menikah dengan seorang gadis bernama Mutamah berasal dari tempat dimana saya bertugas. Kini dari hasil pernikahan telah dikarunia tiga buah hati, ( Iyus, Wawan dan Desy). Banyak kesamaan antara saya dan istri yang sama-sama berasal dari desa, dan sejak Juli tahun 2002 resmi hijrah ke kota menempati rumah hasil keringat sebagai PNS tepatnya di Bumi Sumekar Asri Blok XA-2 Kolor-Sumenep

Menuju Tempat Tugas


Menantang maut dan melelahkan. Itulah kesan pertama yang muncul disaat pikiran kita terlintas untuk sampai ke tempat tugas SMP Negeri 3 Sapeken yang berlokasi di pulau Sepanjang Kecamatan Sapeken yang merupakan salah satu bagian pulau ujung timur kabupaten Sumenep. Mengapa dapat terlintas dalam benak kita?, perjalanan panjang nan melelahkan itu bukan tanpa alasan. Apalagi bagi warga yang baru pertama kali menginjakkan kaki di pulau tersebut, ditempa lagi dengan ganasnya medan yang harus dilalui, benar-benar sebuah perjuangan bagi para pemula. Hal ini diperlukan semangat yang ekstra dan jiwa seorang petualang yang handal.Tak cukup hanya itu, tugas yang di emban sebagai seorang pendidik ( guru ) adalah sebuah kepercayaan dan amanah yang harus kita pertanggung jawabkan secara moral, bukan lagi merupakan hak setiap individu.
Sumenep yang memiliki sekitar ratusan pulau,
tentu sangat berbeda karakteristiknya dengan kabupaten lain yang ada di pulau Madura. Antara satu pulau ke pulau lainnya memiliki jarak yang cukup jauh. Mencapai pulau Sepanjang, dapat melalui rute dan ganasnya gelombang laut dengan menggunakan KMP ( Kapal Motor Penumpang). Untuk menuju ke tempat tugas berangkat dari pelabuhan Kalianget berangkat pukul 14.00 WIB menuju pulau Arjasa bersandar di pelabuhan Batoguluk Arjasa pukul 24.00 WIB (+ 10 jam) / transit sementara . Keesokan harinya, pukul 08.00 WIB dilanjutkan mengarungi laut ke pulau Sapeken dan tiba sekitar pukul 12.00 WIB(+ 4 jam). Setelah istirahat sejenak 2 jam di pulau Sapeken, perjalanan berikutnya ke pulau Sepanjang pada pukul 14.00 WIB dengan menggunakan perahu motor tempel (tambangan) dan baru tiba di pelabuhan Tembing pulau Sepanjang sekitar pukul 16.00 WIB (+ 2 jam). Dari pelabuhan menuju SMP 3 Sapeken dengan menggunakan jasa angkutan pik up atau motor ( ojek ) dengan jarak tempuh 8 KM. Praktis seluruh perjalanan menuju ke tempat tugas memakan waktu 26 jam, inipun jika kondisi cuaca bersahabat.

Profil SMP 3 Sapeken


UPT SMP Negeri 3 Sapeken mulai berdiri dan beroperasi pada tahun 1998, dengan menempati areal seluas 9.395 m2, luas bangunan 680 m2, Status milik Pemerintah, NSS / NPSN: 2010528190591 / 20551867.
Lembaga ini terletak di sebelah tenggara pulau Sapeken tepatnya di Jl. Mercusuar No.17 pulau Sepanjang yang merupakan pulau terbesar di wilayah kecamatan itu. Secara astronomis, pulau Sepanjang (terbagi menjadi dua desa yakni desa Sepanjang dan Tanjung Kiaok ) terletak pada garis 115,65 – 115,85 dan 7,25 LS – 7,40 LS.
Kepemimpinan di sekolah ini telah mengalami beberapa periodesasi. Tercatat nama-nama, Ahmad Sudjai ( Mei 1998 – Desember 2002), Kuntadi Wardono (Desember 2002 – Juni 2004), Agus Sunaryono (Plt. Juli 2004 – Januari 2007), Ach Fudil (Januari 2007 – Pebruari 2008), Sukardi Suroyo ( Pebruari 2008 – Oktober 2009), Abd Kifli ( Oktober 2009 – sekarang).
Sebagai lembaga pendidikan di tingkat menengah, UPT SMP 3 Sapeken terus melakukan peningkatan kwalitas tenaga edukatif maupun administratif sesuai dengan amanat UU No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Kepmendiknas No.44 tahun 2002 tentang Pembentukan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, Kepmendiknas No.87 tahun 2004 tentang Standar Akreditasi Sekolah, dan PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Pada tahun pelajaran 2009/2010 memiliki siswa sebanyak 230 orang yang terbagi dalam 6 rombongan belajar. Dalam menjalankan operasionalnya, sekolah ini dipimpin seorang Kepala UPT SMP, seorang Wakasek, 4 Asisten ( Kurikulum,Kesiswaan,Sarana Prasarana, dan Hubungan Masyarakat) serta para Guru Mata Pelajaran dan Staf Administrasi Kependidikan. Prestasi sekolah yang dicapai di tingkat kabupaten selama ini, tak begitu banyak. Hanya satu orang berhasil menjadi juara 4 guru berprestasi dan juara 3 PTK a.n Abdul Hayyi,S.Pd . Pada tanggal 8 November 2008, SMP 3 Sapeken memperoleh akreditasi dengan peringkat B dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah tingkat Propinsi.
Dengan predikat tersebut, lembaga terus melakukan pengembangan-pengembangan diantaranya, pengembangan SDM, KTSP,PBM,Sarana dan Prasarana,Manajemen Sekolah,Lingkungan dan Budaya sekolah, Kegiatan Siswa, dan PKH.Prapembelajaran diawali dengan pembuatan program tahunan, program semester, silabus, dan RPP. Dalam proses pembelajaran, menerapkan pendekatan, metode,model pembelajaran yang inovatif, variatif, dan menyenangkan sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran sehingga siswa merasa lebih mudah memahami materi pembelajaran. Penilaian sebagai umpan balik, dilakukan pada saat proses dan hasil.
Mengacu pada peningkatan standar kompetensi lulusan, kita lakukan strategi dengan memberikan tambahan pelajaran berupa bimbingan khusus bagi siswa akhir.Pengembangan kegiatan kesiswaan terus digiatkan guna memberikan keterampilan tambahan sehingga siswa dapat mengembangkan potensi siswa baik di bidang akademik, maupun non akademik. Sementara manajemen pengelolaan menerapkan manajemen berbasis sekolah dengan tujuan peningkatan partisipasif, transparansif, dan akuntabilitas.

Visi dan Misi


VISI DAN MISI

Visi
“ MEWUJUDKAN INSAN YANG CERDAS, UNGGUL DALAM PRESTASI, TERAMPIL, BERBUDI PEKERTI LUHUR BERDASARKAN IMTAQ DAN IPTEK “
MISI
1. Membentuk insan yang memiliki ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa melalui aktifitas keagamaan yang terintegrasi dalam kehidupan.
2. Membentuk peserta didik yang memiliki pengetahuan dan kecakapan hidup yang tercermin pada sikap dan perilaku sehari-hari.
3. Mengembangkan sikap dan kepribadian yang santun, beretika, berestetika serta mampu menciptakan lembaga yang berwawasan wiyata mandala.
4. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan.
5. Menumbuhkembangkan semangat keunggulan, bernalar sehat peserta didik, terhadap pemerintah, orang tua dan masyarakat sehingga berkemauan kuat untuk terus maju dalam menyongsong era globalisasi dan informasi

Logo SMP 3 Sapeken


Bentuk:

Memiliki 5 lancip : Berdasarkan Pancasila

Peta Sepanjang : Lembaga berlokasi di pulau ini

Obor : Penerang dalam kegelapan

Sepanjang Berbudi : Motto yang mengilustrasikan,

berperilaku santun, sopan dan

budi pekerti yang luhur.

Warna :

Kuning : Jenjang sekolah (SMP)

Merah : Warna api yang tak kunjung padam selalu bersinar sepanjang masa.

Hijau : Kesejukan


Sistem Pembelajaran ICT

Jumat, 29 Januari 2010

Cara Masuk Ke Blok

Ketik :

http://uptsmpn3sapeken.blogspot.com/

PERMINTAAN MAAF

PASSWORD MASUK BLOG SAYA RAHASIAKAN DULU DEMI KEAMANAN BLOG ANDA, INSNYAALLAH AKAN SAYA ADAKAN DIKLAT KILAT BERSAMA TEMAN-TEMAN

Salam Admin
S.MALIK

Seminar Sehari

Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia ( ISPI ) Kabupaten Sumenep, akan mengadakan seminar sehari
" Seminar Pembelajaran Inovatif Berbasis ESQ "
InsyaAllah akan dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Minggu, 07 Pebruari 2010
Tempat : G N I ( Gedung Nasional Indonesia ) Sumenep
Kontribusi : Rp. 50.000,00

Hubungi :
1. Drs. Budi Hartono, M.Si : Hp. 081 33 000 66 43
2. Saiful Malik, S.Pd : Hp. 087 8700 404 55
3. Chalid Mawardi,S.Pd,M.Pd : Hp. 0813 3141 3151
4. Sujono,S.Pd : Hp. 0812 1693 817