SELAMAT DATANG

Terima Kasih Atas Kunjungannya

Selasa, 31 Agustus 2010

LIGA SAPEKEN, SMP 3 SAPEKEN JUARA


Sumenep, MEDINAS

Baru-baru ini, tiga sekolah yang ada di wilayah kecamatan Sapeken yakni SMP 1 Sapeken yang berlokasi di pulau Sapeken, SMP 2 Sapeken yang berlokasi di pulau Pagerungan Besar dan SMP 3 Sapeken yang berlokasi di pulau Sepanjang mengadakan persahabatan liga Sapeken. Kegiatan yang dipertandingkan tersebut meliputi olah raga Sepak bola, Volly ball, Tenes meja, Bulu tangkis dan Sepak takraw. “Ajang yang jarang terjadi ini tentu sangat berarti, mengingat terkendala dengan faktor geografis antar pulau maupun ketergantungan dengan kondisi cuaca alam, tentu ini merupakan momen penting yang bertujuan untuk mempererat tali silaturrahmi antar pelajar maupun kalangan pendidik”, ujar H Suhardi, M.Si Kepala SMP 2 Sapeken sekaligus sebagai tuan rumah.

“Sebenarnya, lanjut pria yang baru menyelesaikan S2 di UNIPRA Surabaya ini, kendati jauh dari akses perkotaan, tak menyurutkan semangat para siswa untuk memacu prestasi di bidang olah raga maupun kreatifitas seni lainnya. Harapan untuk tahun berikutnya kegiatan semacam ini tetap menjadi agenda rutinitas tahunan”. Tegasnya.

Kemeriahan di SMP 2 Sapeken terlihat sejak awal kedatangan SMP 1 Sapeken dengan kontingen berjumlah 150 orang ,sedangkan SMP 3 Sapeken membawa kontingen 180 orang. Saat upacara pembukaan dimulai, terlihat keakraban antar pelajar dilanjutkan dengan pertandingan sepakbola di hari pertama. Dominasi permainan tiga sekolah sempat imbang, yang pada akhirnya dimenangkan SMP 3 Sapeken. Malam harinya pertandingan bula tangkis yang dimenangkan SMP 1 Sapeken. Hari kedua bola Voli putra dan putri disabet SMP 3 Sapeken, sementara untuk tenes meja dan sepak takraw sempat imbang.

Official SMP 3 Sapeken, Yusman,S.Pd mengatakan,” bahwa keberhasilan dalam sebuah prestasi di bidang olah raga, tidak bisa secara instan, melainkan ada pembinaan yang secara terus menerus, yang hal ini akan menghasilkan bibit-bibit terbaik di bidang olah raga. Karena, ujar pria asal Sidoarjo ini “, sebuah prestasi akan tercipta secara sempurna, apabila ada pembinaan sejak dini serta dukungan dari orang tua merupakan faktor utama, disamping semangat dan kemauan”. (MUS)

Semangat 17 Agustus di Sepanjang, Meriah


Kendati merupakan wilayah paling ujung timur dari kabupaten Sumenep, tak berarti kegiatan peringatan HUT ke 65 Kemerdekaan RI di desa Sepanjang Kecamatan Sapeken kendor. Terbukti, selama sekitar dua bulan lebih dimulai sejak pertengahan bulan Juni, pemerintah desa Sepanjang Kecamatan Sapeken menggelar berbagai macam kegiatan diantaranya bidang olah raga berupa sepak bola yang diikuti 15 kesebelasan , 23 tim bola volley putra putrid ,dan bazar yang datang dari berbagai macam pulau di wilayah sekitar pulau Sepanjang ikut ambil bagian.

Seperti pantauan koran ini, semangat masyarakat di desa tersebut dalam menyambut HUT Kemerdekaan sangat antusias. Pagi sampai siang bazaar, sepak bola dan volley ball sore hari, malam hari pentas hiburan rakyat. Momen ini sekaligus merupakan hiburan gratis bagi masyarakat desa Sepanjang dan sekitarnya. Menjelang bulan puasa, seluruh kegiatan usai.

Kepala desa Sepanjang, Hamsuri, SE melalui ketua pelaksana Abd Salam mengatakan,” kegiatan rutinitas tahunan ini adalah murni swadaya masyarakat desa, sementara dana yang tersedot untuk kegiatan ini mencapai sekitar Rp. 60 juta. Kita sengaja untuk momen sekarang melibatkan seluruh unsur yang ada seperti ulama, umaroh, masyarakat, pengusaha maupun pihak perusahaan migas, yang terpenting dapat menumbuh kembangkan semangat nasionalisme dan patriotisme guna menangkal adanya disintegrasi bangsa”, tegas mantan Perhutani ini.

Tim Survey Meter Kunjungi SMP 3 Sapeken, Komisi D DPRD Sidak


Sumenep, Sergap

Guna mendapatkan data otentik tentang Manajemen Berbasis Sekolah, Tim Survey Meter Yogyakarta yang berjumlah 5 orang dengan berbagai disiplin ilmu, mengunjungi SMP 3 Sapeken yang berlokasi di pulau Sepanjang. Tim ini memiliki kerjasama dengan Kementrian Pendidikan Nasional sekaligus dipercaya oleh Word Bank ( Bank Dunia) dalam rangka mengadakan pengumpulan data ke beberapa sekolah yang menjadi sample di wilayah kabupaten Sumenep. Diantaranya, SDN Kepanjen Kec.Kota Sumenep,SDN Angkatan III Kec.Arjasa dan SDN Sapeken II Kec.Sapeken. Sedangkan SMP 3 Sapeken merupakan satu-satunya sekolah tingkat menengah di kabupaten Sumenep yang mendapatkan kunjungan tim survey. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauhmana penerapan system manajemen berbasis sekolah di setiap lembaga formal benar -benar diterapkan.

Sementara itu, sehari setelah kunjungan tim Survey Meter, Rabu (14/4) lalu Komisi D DPRD Sumenep melakukan sidak ke SMP 3 Sapeken . Rombongan terdiri dari 12 orang dipimpin oleh ketua Komisi D, H Moh.Subaidi SE,MM. Dalam sambutannya, salah satu kebijakannya adalah dalam rangka upaya perubahan pendidikan ke depan tentu melihat sarana dan prasarana di sekolah, arah kebijakan tersebut ditekankan kepada peningkatan mutu pendidikan dan tentu perlu diimbangi sarana dan prasarana yang memadai,serta didukung oleh tenaga edukatif yang memiliki kualifikasi akademik yang berkualitas, ujar politisi PPP ini.

Ditempat yang sama, Kepala UPT SMP Negeri 3 Sapeken Abd Kifli,S.Pd menyambut baik kedua lembaga baik dari tim Survey Meter maupun dari Komisi D DPRD. Kendati momen seperti itu tidak pernah terjadi dalam sejarah berdirinya lembaga ini mengingat faktor geografis yang terkadang menjadi sebuah kendala.” Saya sangat apresiatif khususnya kepada lembaga wakil rakyat yang membidangi pendidikan ini, dapat mengetahui secara langsung kondisi pendidikan di kepulauan. Ke depan ujar Kifli, lembaga ini mampu mengakomodir kesejahteraan guru di kepulauan, khususnya kategori tunjangan daerah terpencil.(mus)

KEI Gelontorkan Dana Rp. 40 Juta Untuk SMP 3 Sapeken


Gugusan Pulau Pagerungan tidak hanya menjadi penghasil gas terbesar di Jawa Timur. Tapi juga memproduksi minyak dan hasil tambang congensate yang diekspor ke luar negeri.
SEJAK 2008, untuk menuju Pulau Pagerungan, Kangean, Sumenep, helikopter Bell 412 yang ditumpangi rombongan wartawan Radar Madura dan Departemen ESDM RI tidak lagi berangkat dari Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo. Tapi berangkat dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Jumat (31/7), tepat pukul 11.00 WITA (waktu Indonesia Tengah), helikopter take off dari Bandara Ngurah Rai menuju Pulau Sepanjang, Kangean. Perjalanan menuju pulau yang berada di utara perairan Sumbawa ini membutuhkan waktu sekitar satu jam.
Tepat pukul 12.00 WITA, rombongan mendarat di helipad basecamp Sepanjang Island. Setelah istirahat dan salat Jumat, rombongan pertama meninjau tiga sumur minyak yang dikelola KEI (Kangean Energy Indonesia). Termasuk meninjau Soil Bioremediation Facility atau pengolahan limbah minyak.
Sedangkan rombongan kedua yang didampingi staf BP Migas mengunjungi lokasi program community development (CD) KEI di sekitar sumur minyak Sepanjang. Antara lain, areal budidaya kebun pisang raja, rumput laut, dan lahan pohon jati milik Perhutani.
Selama hampir tiga jam, rombongan wartawan blusukan keluar masuk kawasan pemukiman penduduk di sepanjang pesisir utara dan selatan Pulau Sepanjang. Yang menarik, hampir semua model rumah warga berbentuk rumah panggung dari kayu jati. Lebih dari 70 persen warga berkomunikasi dengan Bahasa Mandar dan Bajo. Sisanya menggunakan Bahasa Madura Logat Kangean.

Tak heran, jika saat ini lembaga pendidikan seperti SMP Negeri 3 Sapeken berada di ring satu perusahaan eksplorasi minyak itu. Kepedulian KEI terhadap pendidikan di pulau Sepanjang dan sekitarnya cukup mendapatkan respon yang positif. Seperti,dana insentif GTT, beasiswa berprestasi maupun bantuan pembangunan fisik yakni berupa pemagaran sebesar Rp. 40 juta .

Terpisah, Kepala UPT SMP Negeri 3 Sapeken Abd Kifli, M.Pd mengatakan sudah selayaknya KEI melirik lembaga pendidikan yang dianggap memiliki kredibelitas dan kapabilitas guna tercipta SDM yang handal.” Apa yang dilakukan oleh pihak KEI selama ini, tentu merupakan bagian dari CSR. Kita menyadari sampai saat ini, di Pulau Sepanjang belum teraliri listrik. Mungkin disebabkan hasil gas sumur Sepanjang sangat kecil di bawah 1 MMSCFD. Sehingga hanya cukup digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di basecamp Sepanjang Operation,” ujar mantan aktifis Jurnalis dan LSM ini.