SELAMAT DATANG

Terima Kasih Atas Kunjungannya

Selasa, 31 Agustus 2010

KEI Gelontorkan Dana Rp. 40 Juta Untuk SMP 3 Sapeken


Gugusan Pulau Pagerungan tidak hanya menjadi penghasil gas terbesar di Jawa Timur. Tapi juga memproduksi minyak dan hasil tambang congensate yang diekspor ke luar negeri.
SEJAK 2008, untuk menuju Pulau Pagerungan, Kangean, Sumenep, helikopter Bell 412 yang ditumpangi rombongan wartawan Radar Madura dan Departemen ESDM RI tidak lagi berangkat dari Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo. Tapi berangkat dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Jumat (31/7), tepat pukul 11.00 WITA (waktu Indonesia Tengah), helikopter take off dari Bandara Ngurah Rai menuju Pulau Sepanjang, Kangean. Perjalanan menuju pulau yang berada di utara perairan Sumbawa ini membutuhkan waktu sekitar satu jam.
Tepat pukul 12.00 WITA, rombongan mendarat di helipad basecamp Sepanjang Island. Setelah istirahat dan salat Jumat, rombongan pertama meninjau tiga sumur minyak yang dikelola KEI (Kangean Energy Indonesia). Termasuk meninjau Soil Bioremediation Facility atau pengolahan limbah minyak.
Sedangkan rombongan kedua yang didampingi staf BP Migas mengunjungi lokasi program community development (CD) KEI di sekitar sumur minyak Sepanjang. Antara lain, areal budidaya kebun pisang raja, rumput laut, dan lahan pohon jati milik Perhutani.
Selama hampir tiga jam, rombongan wartawan blusukan keluar masuk kawasan pemukiman penduduk di sepanjang pesisir utara dan selatan Pulau Sepanjang. Yang menarik, hampir semua model rumah warga berbentuk rumah panggung dari kayu jati. Lebih dari 70 persen warga berkomunikasi dengan Bahasa Mandar dan Bajo. Sisanya menggunakan Bahasa Madura Logat Kangean.

Tak heran, jika saat ini lembaga pendidikan seperti SMP Negeri 3 Sapeken berada di ring satu perusahaan eksplorasi minyak itu. Kepedulian KEI terhadap pendidikan di pulau Sepanjang dan sekitarnya cukup mendapatkan respon yang positif. Seperti,dana insentif GTT, beasiswa berprestasi maupun bantuan pembangunan fisik yakni berupa pemagaran sebesar Rp. 40 juta .

Terpisah, Kepala UPT SMP Negeri 3 Sapeken Abd Kifli, M.Pd mengatakan sudah selayaknya KEI melirik lembaga pendidikan yang dianggap memiliki kredibelitas dan kapabilitas guna tercipta SDM yang handal.” Apa yang dilakukan oleh pihak KEI selama ini, tentu merupakan bagian dari CSR. Kita menyadari sampai saat ini, di Pulau Sepanjang belum teraliri listrik. Mungkin disebabkan hasil gas sumur Sepanjang sangat kecil di bawah 1 MMSCFD. Sehingga hanya cukup digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di basecamp Sepanjang Operation,” ujar mantan aktifis Jurnalis dan LSM ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar